Rabu, 29 April 2009

Erosi dan Roman Muka Bumi

Banyak sudah kita dengar tentang istilah ini. Dipakai dalam berbagai topik pembicaraan. Intinya tentang penurunan level atau permukaan lebih tinggi menjadi lebih rendah.

Terkait dengan bumi, perkataan itu dipakai untuk mejelaskan proses perubahan roman muka bumi menjadi lebih rendah sampai menuju keadaan hampir rata. Biasanya proses erosi terjadi ditempat yang tinggi, dimana bagian paling atas dari permukaan bumi mengelupas untuk seterusnya dihanyutkan oleh air. Proses ini kemudian berakhir bila material hasil erosi ini diendapkan ditempat yang lebih randah. Proses selengkapnya dimulai dari erosi, kemudian material hasil erosi diangkut ketempat lebih rendah. Lebih kerennya sebagai berikut:

Erosi---->Transportasi---->Sedimentasi

Sederhana sebenarnya.

Saking sederhananya waktu kuliah dulu saya menghafalnya dengan mudah, cenderung menyepelekan. Sebagaimana sederhananya menambah dan mengurang dalam matematik. Kadang saya jadi nggak nyaman saja kalau harus mengatakan bahwa dengan ilmu sederhana itu saya hari ini saya bisa bekerja pada perusahaan kelas dunia dengan gaji lumayan...

Erosi dan Muka Bumi: Mana yang duluan ? Ini pertanyaan mirip mana yang dulu, ayam atau telor ?

Sebenarnya tidak demikian. Karena setiap bukit dan lembah yang kita lihat adalah akibat langsung dari proses erosi. Secara teoritis sebelum ada lembah-gunung, setiap tetes hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan mengalir, ada atau tidak adanya lembah-gunung. Ini disebut "sheet flow". Ibarat air tumpah dipermukaan meja yang rata, tidak pernah air diam tidak mengalir bila ada gelas air tumpah. Aliran air seperti dipermukaan meja ini bisa juga terjadi pada permukaan bumi yang rata, kalau memang dulu ada permukaan bumi yang rata seperti permukaan meja.

Dalam masa kuliah dulu kita juga nggak ngerti benar, bahkan tidak peduli tentang muka bumi yang rata. Dosen saya juga nggak berani bilang bahwa muka bumi yang rata benar-benar pernah ada. Yang ada mungkin permukaan bumi yang hampir rata. Dosen saya menyebutkannya peneplain. Susahnya lagi peneplain itu adalah hasil akhir dari erosi, ketika tidak ada lagi tempat yang lebih rendah kemana hasil erosi akan di transportasi. Bukan kah ini mirip telorayam-ayamtelor juga ?

Membingungkan bukan ?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan