Isnin, 11 Mei 2009

SYAITHAN

Senantiasa saya mendapatkan pemahaman baru bila membaca kitab. Terkadang saya agak khawatir bila pemahaman saya tidak tepat. Dalam berbagai kesempatan bertemu dengan ustadz yang sudah lama saya kenal pemahaman tersebut saya verifikasi.

Ambil contoh soal tentang perkataan syaithan. Kalau kita tarik pengertiannya dari surah An Naas, kita diberikan definisi yang agak konkrit, yaitu makhluq yang menimbulkan was-was dalam hati manusia: dari golongan jin dan manusia..

Semula sukar bagi saya untuk meyakini pemahaman yang tegas dan langsung seperti tersebut. Tidak ada lagi tafsiran yang lebih rinci, bahwa segala sesuatu yang menimbulkan was-was dalam hati kita, yang selalu menggoyang keyakinan kita kepada kebenaran agama kita, menurut pengertian dari Surat An Naas tersebut adalah golongan syaithan.

Kalau kita tambahkan lagi dengan deskripsi yang lebih rinci, karakter syaithan dalam rangka menimbulkan keraguan tersebut, rangkaian ayat-ayat dalam surat Al Baqarah akan menjadikan kita lebih terkejut lagi, apalagi pada ayat ke-14: “ .............kalau mereka kembali kepada syaithan-syaithan mereka, mereka berkata: sesungguhnya kami adalah tetap golongan kamu juga, (kalau kami tadi mengatakan beriman didepan orang mukmin) tidak lain kami hanya berolok-olok”

Sukar sekali buat saya menggambarkan konteks ayat tersebut kalau saya tidak menggambarkan dalam benak saya bahwa percakapan tersebut terjadi diantara golongan manusia. Jadi saya terpaksa memahami bahwa yang bercakap-cakap seperti cerita ayat ke-14 tersebut adalah para syaithan.

Syaithan adalah karakter

Yaitu barang siapa memiliki karakter syaithaniah, dari golongan jin dan manusia

Tiada ulasan:

Catat Ulasan